Apa Bedanya MRT LRT dan KRL

Apa bedanya MRT LRT dan KRL yang paling mendasar ? Dilihat dari cara pengoperasionalnya, dilihat dari kapasitas angkutnya dan dilihat dari stasiun-stasiunnya.

MRT adalah mass rapid transit dimana banyak stasiun pemberhentian dengan desain stasiun bawah tanah. MRT di Jakarta mempunyai jalur sendiri yang tidak bertemu dengan jalur KRL dan KAJJ. Jadi aman dari hal silang susul kereta lainnya. Kapasitas angkutnya 1200 an penumpang bila full dengna penumpang. Asumsinya 6 gerbong itu tiap gerbong diisi 200 penumpang.

LRT dibuat untuk menjadi angkutan pengumpan (feeder), yang mengangkut penumpang dari lokasi yang jauh dari jalan utama. Karena perannya sebagai angkutan pengumpan, salah satu perbedaan LRT yang paling menonjol diantara MRT dan KRL adalah daya angkut serta cara pengoperasiannya.
Konsepnya mirip dengan MRT, tapi dengan jumlah gerbong yang lebih sedikit. Di Jakarta, LRT akan berjumlah 3-4 gerbong dengan kapasitas 600-an penumpang. Jalurnya juga beda, karena hanya melewati jalur layang, tidak melintasi jalur bawah tanah.

Untuk KRL yang dioperasikan oleh PT KCI biasanya membawa gerbong sejumlah 10 – 12 gerbong. Kapasitas angkuta bisa mencapai 2200 penumpang bila full dengan penumpang. Jalan relnya masih gabung dengan KAJJ dimana terjadi silang dan susul kereta lain untuk memberikan jalan. Nah itu dia Apa Bedanya MRT LRT dan KRL yang ternyata stasiunnya beda, jalurnya beda, kapasitas angkut juga beda.